Pikiran adalah wadah yang terlalu sempit untuk menghadirkan tuhan, maka kita ciptakan tuhan-tuhan rekaan untuk mengisinya, untuk kita bawa kemana-mana, untuk kita bicarakan dengan bangga sambil menunjuk kening “Ini lho tuhanku”. Kita menyembah tuhan-tuhan dalam pikiran yang tak lebih adalah berhala kesombongan.
Sementara itu, jauh di dalam hati tuhan hadir tanpa bersuara, hening tanpa kata, menunggu kita menjemputnya untuk waktu yang teramat panjang, bahkan terlalu panjang bagi umur kita di dunia.
4 komentar:
fikiran membuat kita terbelenggu dalam keinginan. apa dak usah berfikir gitu?
tuhan ditulis wae ... ben ombo wadahe .... :)
mampir :)
sbnernya mau komen ttg
"if knowledge is power, then passion is the engine, body is the vehicle, and conscience is the driver"
tapi sayangnya ni, conscience ama science tu ga sejalan....
wakakakak
maaf ya...
maaf...
salah paste...
Tuhan juga tidak perlu dibela... :)
Posting Komentar